Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah Allahumma Rabbil Alamin Assamu Alal asrapil umbiyail walmursalin sidina Muhammad walaa ailihi washabi ajmain ambaad.
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yangtelah memberikan nikmat kepada kita sekalian berupa kesehatan jasmani dan rohani.
Selanjutnya shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw. yang telah membawa agama Islam ditengah-tengah kita sehingga kita semua bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, dan mana yang haq dan mana yang bathil.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ...
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.”
Dari ayat tersebut kita sebagai orang-orang yang beriman diwajibkan melakukan puasa ramadhan, selama satu bulan tiap-tiap tahun (29 atau 30 hari).
Puasa Ramadhan, adalah merupakan rukun Islam yang keempat. Ia merupakan amal ibadah yang dapat diketahui orang lain dalam melaksanakannya. Sebab ibadah puasa ini dilakukan tidak sama dengan ibadah-ibadah yang lain. Kalau ibadah-ibadah ibadah yang lainnya seperti shalat, zakat, sedekah dan haji dilakukan dengan gerakan-gerakan anggota badan, tetapi puasa ini tidak, oleh karena itu, yang mengetahui bahwa orang itu sedang melakukan ibadah puasa hanyalah Allah dan dirinya sendiri.
Maka nilai puasa ini sangat tinggi sekali derajatnya, begitu pula pahalanya. Sebab puasa yang dilakukan dengan ikhlas menurut tuntutan syra’, penelitian pahala atau ganjarannya yang besar langsung dari karunia dan rahmat Allah Yang Maha Esa Lagi Maha Penyayang.
Sidang jamaah tarwih yang sama berbahagia. Puasa adalah ibadah perisai, dinding dan benteng. Sebab dapat melindungi pelaksanaannya dari kelemahan rohani dan jasmani. Puasa menjadi sumber penumbuh kekuatan cita-citam kehendak dan kemauan. Puasa sebaga sumber sinar iman di dalam batin. Selain dari itu puasa menjadi sumber pokok kekuatan dan kesehatan, baik jasmani maupun rohaniah serta menambah lemah lembut dan kehalusan budi pekerti dan akhlak yang luhur.
Manfaat puasa dan bulan ramadhan sebagagaimana hadist Nabi Saw.
وعن أبي سعيد امخدريرضيالله عنه قالرسول الله عليه وسلم: مامن عبديصوم يومافىسبيلالله الاباعدالله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريفا.
“Abu Sa’id Al-Khudri ra. berkata: Rasulullah Saw. bersabda: Tiada seorang yang berpuasa sehari saja karena Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka jarak tujuh puluh tahun.”
Sidang jammah tarwih yang sama berbahagia.
Selain itu banyak disebutkan pula dalam hadist-hadist Nabi, bahwa ibadah pausa ini mempunyai keistimewaan-keistimewaan dari keutamaan-keutamaan, bahwa orang berpuasa memperoleh kesenangan. Baik kesenangan di dunia maupun di akhirat.
Dalam hadist Nabi saw. disebutkan:
والذىنفس محمدبيده لحلوف فم الصائم أطيبعند الله من ريح المسك, للصائم فر حتان يفر حهما: إذأفطرح, واذالقي ربه فرح بصومه.
Demi Allah yang jiwanya ada di tangan-Nya, bau mulut orang yang puasa bagi Allah lebih harum dari bau misik (kasturi). Dan untuk orang puasa dua kali masa gembira, yaitu: ketika akan berbuka puasa, dan ketika ia menghadap Tuhan akan gembira benar, menerima pahala puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nyatalah bahwa dari hadist tersebut, mengemukakan betapa keistimewaan bagi orang yang melakukan puasa adalah:
Bauh mulutnya di sisi Allah lebih harum dari pada misik (kasturi).
Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, kegembiraan di dunia dan kegembiraan di akhirat.
a. Kegembiraan di dunia, terjadi di kala berbuka puasa di waktu magrib dan diwaktu telah selesai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan yang diakhiri dengan Hari Raya Idul Fitri. Di saat itu ia merasa gembira sekali karena Allah Ta’ala telah memberikan taufik dan hidayah-Nya untuk suksesnya menunaikan ibadah suci dengan sempurna. Sebab ia telah lulus dan berhasil puasa walaupun dengan menghadapi cobaan dan ujian mental berupa menindas syahwat hawa nafsu terutama di siang hari. Selain itu karena ia telah dapat menikmati makan dan minum di malam hari setelah merasakan letih dan dahaga setiap siang hari selama ia melakukan puasa.
b. Kegembiraan yang akhirat, aialah ketika bertemu dengan Tuhannya, ketika ia mengetahui bahwa ibadah dan ketaatannnya memperoleh keridhaan Allah dan langsung diterima-Nya kemudian dikala itu ia menerima bahala genajran yang telah dijanjikan oleh Allah swt. yang selanjutnya ia akan masuk di Pintu Royyaan.
Demikian besarnya pahala Puasa Ramadhan.
Demikian kiranya ceramah singkat saya bawakan semoga bermanfaat bagi kita semua dan saya akhiri dengan ucapan Hadanallahu Waiyyakum Ajmain Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah Allahumma Rabbil Alamin Assamu Alal asrapil umbiyail walmursalin sidina Muhammad walaa ailihi washabi ajmain ambaad.
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yangtelah memberikan nikmat kepada kita sekalian berupa kesehatan jasmani dan rohani. Sehingga pada malam ini kita masih bisa hadir di tempat ini guna melaksanakan peringatan Nuzul Quran.
Selanjutnya shalawat dan taslim atas junjungan Nabi besar Muhammad saw. yang mana beliau telah berhasil membawa misi agama Islam sampai kepenjuru pelosok dunia sehingga kita yang berada di belahan bumi ini kena pengaruh agama Islam, sehingga kita sekalian tahu mana ajaran yang diridhoi Allah dan mana yang murkainya, atau tepatnya, kita dapat membedakannya mana haq dn mana yang bathil.
Hadirin hadirat yang sama-sama dimuliakan oleh Allah swt.
Pada kesempatan ini judul ceramah yang saya bawakan yaitu peringatan nuzul quran.
Hadirin hadirat yang sama-sama dimuliakan oleh Allah swt.
Sesungguhnya mkita menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa Nizul quran ada pada bulan ramadhan, karena Allah swt. berfirman:
Seperti yang telah kita maklumi bahwa lailatul Qadr itu ada pada bulan ramadhan yaitu malam yang dimaksudkan dalam firman Allah yang artinya: “sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya kami-lah yang memberikan peringatan” (As Dukhaan:3)
Dan karena penyepinya Rasulullah saw. di gua Hira’ adalah pada bulan ramadhan, dan kejadian turunnya Jibril as adalah di dalam gua Hira’.
Jadi Nuzul Qur’an ada [pada bulan Ramadhan, pada hari senin, sebab semua ahli sejarah atau sebagian besar mereka sepakat bahwa diutusnya beliau menjadi Nabi adalah pada hari senin. Hal ini sangat kuat karena Rasulullah saw ketika ditanya tentang puasa senin beliau menjawab: “Di dalamnya akau dilahirkan dan di dalamnya diturunkan (wahyu) atasku” (HR. Muslim).
Hadirin hadirat yang sama-sama dimuliakan oleh Allah swt.
Peristiwa Nuzul Qur’an bukanlah diharapkan agar dijadikan sebagai hari raya oleh umat ini, yang dirayakan setiap tahun, karena hari raya oleh umat ini, yang dirayakan setiap tahun, karena Islam bukanlah agama perayaan sebagaiaman halnya agama-agama lain.
Islam tidak memerlukan polesan, tidak perlu dibungkusa dengan perayaan-perayaan yang membuat orang-orang tertarik kepadanya.
Karena turunnya al-Qur'an bukan untuk diperingati setiap tahunnya, melainkan untuk memperingatkan kita setiap saat.
Memperingati peristiwa turunnya al-Qur'an bulanlah cara orang-orang shaleh yang muttaqin. Akan tetapi jejak ulama-ulama salaf adalah membaca al-Qur'an, membaca dan membaca lagi. Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.
Apalagi di bulan Ramadhan, bulan al-Qur'an ini, Umar ra. berkata: “Saandainya kita bersih, tentu akan merasa kenyang dari kalam Allah. Sesuhhnya aku amat tidak suka menakala datang sebuah hari sementara aku tidak membaca al-Qur'an. Karena itu beliau tidak meninggal dunia sehingga mushafnya sobek karena seringnya dibaca.
Hadirin hadirat yang sama-sama dimuliakan oleh Allah swt.
Para tabi’in dan tabiittabi’in, karena begitu memahami arti dari Ramadhan, bulan al-Qur'an, dan begitu kuatnya daxlam mencintai al-Qur'an, maka bila bulan ramadhan tiba mereka mengkhususkan diri untuk membaca al-Qur'an seperti yang dilakukan oleh Imam Az-Zuhri dan Sufyan Ats-Tsauri. Sehingga dalam satu bulan khatam al-Qur'an berpuluh kali. Imam Qatadah umpamanya, di luar di luar Ramadhan khatm setiap tuju hari, di dalam Ramadhan khatam setiap tiga hari, dan di sepuluh hari terakhir khatam setiap hari, sementara Imam Syafi’I di luar Ramadhan setiap khatam du kali. Itu semua di luar shalat. Begitu ulama Ahlus Sunnah tidak pernah merayakan Nuzul Qur’an, namun setiap hari khatam al-Qur'an, ada yang sekali dan dapat yang dua kali. Sementara kita sebulan Ramadhan jika khatam sekali saja maka sudah puas dan gembira.